Seperti yang kita ketahui, setiap orang dilahirkan dari kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Menurut Peoples dan Bailey dalam buku Komunikasi Lintas Budaya oleh Larry A. Samovar, budaya itu bervariasi dari cara masyarakat berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, tradisi dan pandangan setiap budaya yang ada tentu berbeda juga keunikan dan karakteristiknya.
Dalam suatu kebudayaan, biasanya terdapat banyak tradisi. Salah satunya adalah tradisi pernikahan. Dalam pernikahan, kedua pihak akan menjalani beberapa tahap pernikahan sesuai dengan tradisi dan agama yang dimiliki. Tradisi pernikahan ini menjadi salah satu keunikan yang membedakan budaya yang satu dengan budaya lainnya
Untuk tugas akhir Komunikasi Antarbudaya ini, saya berkesempatan untuk mempelajari tradisi pernikahan dari salah seorang teman yang bernama Kelvin. Kebetulan sekali, Kelvin berasal dari keluarga keturunan India yang menganut agama Sikh. Pada tanggal 16 Desember 2012, salah satu sepupu dari Kelvin akan melangsungkan pernikahan dan saya diperbolehkan untuk mengikuti proses pernikahan tersebut untuk digunakan sebagai topik tugas akhir. Kesempatan ini merupakan berita baik, karena mendalami tradisi pernikahan India yang unik akan menjadi salah satu pengalaman yang sangat berharga.
Pada hari Minggu yang cerah, saya beserta keluarga Kelvin pun berangkat ke rumah Jefri, sepupu Kelvin yang akan menikah. Jefri yang merupakan salah satu pemin Tim Nasional Futsal Indonesia akan menikah dengan seorang wanita bernama Lady. Begitu saya tiba di rumah Jefri, seluruh keluarga yang datang terlihat sangat rapi dalam pakaian tradisional India. Ruang tamu pun sudah lengkap dengan dekorasi pernikahan, seperti sofa, pita warna-warni, dan juga papan bertuliskan nama mempelai, yaitu Jefri dan Lady. Ruangan didekorasi dengan menggunakan warna merah sebagai warna dominan, karena warna merah dipercaya membawa keberuntungan. Pakaian tradisional dan warna merah tersebut merupakan wujud komunikasi nonverbal dari budaya India.
Menyusuri rumah lebih dalam, di ruang tengah terdapat Jefri yang sedang bersiap-siap dengan menggunakan sorban berwarna merah. Sorban merupakan kain panjang yang dililitkan di bagian kepala untuk menutupi rambut bagi para pria.
agama Sikh pertama kali diajarkan oleh Guru Nanak beserta kesepuluh Guru lainnya pada abad ke-15. Bagi orang India yang menganut agama Sikh, sorban telah menjadi identitas yang dilestarikan dan dibanggakan hingga saat ini.
Dalam tradisi pernikahan, mempelai pria akan didampingi oleh sepupu atau keponakan laki-lakinya, yang disebut dengan sarbala. Pada pernikahan Jefri, Kelvin pun menjadi pendamping dari Jefri, sehingga ia juga mengenakan sorban berwarna merah. Sebenarnya, setiap pria diwajibkan untuk mengenakan sorban.
Namun, seiring perkembangan zaman ke arah yang lebih modern dan pemakaiannya yang membutuhkan keahlian serta ketelitian, ada juga pria yang tidak mengenakannya. Tetapi, dikarenakan bagian kepala harus tertutup, makan digunakanlah sorban yang ready made atau sapu tangan yang diikat di belakang kepala untuk menutupinya.